DISTRIBUSI
FREKUENSI
Penyusunan
data yang telah disusun dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya, bukan berarti bahwa penyederhanaan data tersebut telah selesai.
Jika jumlah responden yang diteliti banyak, maka barisan data yang tersusun pun
akan panjang. Keadaan ini masih belum membantu peneliti dalam mengamati data
tersebut. Agar data tersebut lebih sederhana maka perlu dibuat suatu distribusi
frekuensi yaitu mengumpulkan data yang sama dalam satu kelompok. Dengan
demikian dibutuhkan cara penyajian data dengan cara membuat distribusi data
melalui pembuatan daftar distribusi frekuensi. Daftar distribusi frekuensi
adalah penyusunan urutan data ke dalam kelas-kelas interval, untuk kemudian
ditentukan jumlah frekuensinya berdasarkan data yang sesuai dengan batas-batas
interval kelasnya. Distribusi frekuensi ada bermacam-macam, di antaranya :
- Distribusi Frekuensi Absolut
Distribusi
frekuensi absolut adalah suatu jumlah bilangan yang menyatakan banyaknya data
pada suatu kelompok tertentu. Distribusi ini disusun berdasar apa adanya,
sehingga tidak menyukarkan peneliti dalam membuat distribusi ini.
- Distribusi Frekuensi Relatif
Merupakan
suatu jumlah persentase yang menyatakan banyaknya data pada suatu kelompok
tertentu.
Tahap penyusunan data menjadi daftar distribusi frekuensi
antara lain adalah:
- Menghitung jumlah data
- Mencari data tertinggi dan terendah
- Menetapkan range
- Merencanakan jumlah kelas
Jumlah
kelas dihitung dengan menggunakan kaedah Sturges:
b= 1+3,3 log ndimana n adalah jumlah data
5. Menentukan panjang kelas
b= 1+3,3 log ndimana n adalah jumlah data
5. Menentukan panjang kelas
Panjang
kelas ditentukan dengan persamaan berikut:
p= Xmax-Xmin/b=R/b
Ujung
bawah kelas interval ditentukan dengan cara menjumlahkan data terkecil yang
ditetapkan sebagai ujung bawah kelas interval pertama dengan nilai panjang
kelas (p).
7. Menetapkan nilai ujung atas
kelas interval
Ujung
atas kelas interval dimulai dengan interval kelas pertama sampai dengan kelas
terakhir.
1. Jika ujung-ujung bawah
adalah bilangan bulat, maka nilai-nilai dari ujung atas pada interval kelas
pertama, kedua dan seterusnya mempunyai selisih 1 dengan nilai ujung bawah
berikutnya.
2. Jika ujung-ujung bawah adalah bilangan 1 desimal, maka nilai ujung-ujung atas pada interval kelas pertama, kedua dan seterusnya mempunyai seliisih 0,1 dengan nilai ujung bawah berikutnya.
2. Jika ujung-ujung bawah adalah bilangan 1 desimal, maka nilai ujung-ujung atas pada interval kelas pertama, kedua dan seterusnya mempunyai seliisih 0,1 dengan nilai ujung bawah berikutnya.
8.
Menentukan batas bawah dan batas atas kelas interval
9.
Menentukan nilai tengah
Nilai
tengah dapat ditentuan sebagai berikut:
X1=ujung bawah+ujung atas/2
10. Frekuensi Banyak data dalam setiap interval kelas yang diperoleh dari himpunan data disesuaikan dengan batas-batas interval kelas.
10. Frekuensi Banyak data dalam setiap interval kelas yang diperoleh dari himpunan data disesuaikan dengan batas-batas interval kelas.
Jenis Distribusi Frekuensi :
1.
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Adalah suatu daftar yang memuat frekuensi-frekuensi kumulatif,
jika ingin mengetahui banyaknya observasi
yang
ada di atas atau di bawah suatu nilai tertentu.
2. Distribusi Frekuensi Relatif
2. Distribusi Frekuensi Relatif
Adalah perbandingan daripada frekuensi masingmasing kelas dan jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan
dalam persen.
•
Distribusi Frekuensi kumulatif kurang dari (dari atas)
Adalah suatu total frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih
kecil dari tepi bawah kelas pada masing-masing interval kelasnya.
•
Distribusi Frekuensi kumulatif lebih dari (dari bawah) :
Adalah suatu total frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih
besar dari tepi bawah kelas pada masing-masing interval kelasnya.
•
Distribusi Frekuensi kumulatif relatif
Adalah suatu total frekuensi dengan menggunakan persentasi
Istilah-istilah Dalam Distribusi Frekuensi :
1.
Class (Kelas) adalah penggolongan
data yang dibatasi dengan nilai terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing
dinamakan batas kelas.
Batas
Kelas (Class Limit) adalah nilai
batas dari pada tiap kelas dalam sebuah distribusi, terbagi menjadi States
class limit dan Class Bounderies (Tepi kelas).
a.
Stated Class Limit adalah batas-batas
kelas yang tertulis dalam distribusi frekuensi, terdiri dari Lower Class Limit (Batas bawah kelas)
dan
Upper Class Limit (Batas atas
kelas.
b.
Class Bounderies (Tepi kelas) adalah batas
kelas yang sebenarnya, terdiri dari Lower
class boundary (batas
bawah kelas yang sebenarnya) dan upper
class boundary (batas atas kelas yang sebenarnya).
2.
Class Interval/Panjang Kelas/Lebar kelas merupakan lebar dari sebuah kelas dan dihitung dari perbedaan
antara kedua tepi kelasnya.
3.
Mid point / Class Mark / Titik tengah merupakan
rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya atau tepi kelasnya.
Tahap-tahap
penyusunan distribusi frekuensi :
1. Membuat array data atau data
terurut (bila diperlukan)
2. Menentukan range (jangkauan) :
selisih antara nilai yang terbesar dengan nilai yang terkecil.
R = Xmax – Xmin.
3. Menentukan banyaknya kelas
dengan mempergunakan rumus Sturges. K = 1 + 3,3 log N dimana K = banyaknya kelas
dan N = jumlah data yang diobservasi.
4. Menentukan interval kelas : I
= R/K
5. Menentukan batas-batas kelas:
Tbk = bbk –
0,5(skala terkecil)
Tak = bak +
0,5(skala terkecil)
Panjang interval
kelas = Tak – tbk
Keterangan:
Tbk = tepi bawah kelas
Bbk = batas bawah kelas
Tak = tepi atas kelas
Bak = batas atas kelas
6. Menentukan titik tengahnya = ½
( Batas atas kelas + batas bawah kelas)
7. Memasukkan data ke dalam
kelas-kelas yang sesuai dengan memakai sistem Tally atau Turus.
8. Menyajikan distribusi frekuensi
: isi kolom frekuensi sesuai dengan kolom Tally / Turus
Contoh Kasus :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar